Seminar
nasional
oleh
pendidikan IPS FKIP UNTAD
Paradigma IPS dalam
Menyikapi Perubahan Era Globalisasi Menuju Masyarakat Ekonomi Asean
Lpm
Silo langi FKIP Untad- Kemarin senin (22/08/2016), Jurusan Pendidikan IPS FKIP
Untad menyelenggarakan seminar Nasional di Gedung Riset Center Universitas
Tadulako Palu. Dengan tema “Paradigma IPS dalam Menyikapi Perubahan Era
Globalisasi Menuju Masyarkat Ekonomi Asean”. Adapun pemakalahnya yaitu Prof.
Dr. Warsono, beliau adalah Rektor Universitas Negeri Surabaya dan ketua
HISPISI. Ketua penyelenggara seminar tersebut yaitu Bapak Abdul Hamid, S.Ag, M.
Pd. I, Beliau adalah Sekertaris Jurusan pendidikan IPS FKIP Untad dan
penanggung jawab kegiatan adalah Bapak Drs. Charles Kapile, M. Hum.
Seminar
Nasional tersebut di ikuti kurang lebih 500 orang terdiri dari dosen-dosen di lingkungan jurusan pendidikan IPS
antara lain Dosen-dosen dari program studi geografi , sejarah dan ppkn, selain
itu ada juga guru-guru IPS baik yang dari SMP dan guru-guru yang dari SMA yang
membawa mata pelajaran Ppkn, Geografi, Sejarah. Nah selain dari guru-guru IPS SMP itu, ada juga dari mahasiswa-mahasiswa
pascasarjana S2 IPS Maupun pendidikan sejarah termasuk praktisi pendidikan IPS,
mahasiswa baru 2016, dan di ikuti oleh dekan FKIP, wakil dekan bidang umum dan
keuangan FKIP, ketua-ketua jurusan, koordinator prodi se-FKIP dan Kepala
Laboratorium. Ungkap Bapak Drs. Charles Kapile, M. Hum saat di temui oleh crew
lpm silo langi.
Drs. Charles Kapile, M. Hum,
Menjelaskan “Paradigma IPS dalam menyikapi perubahan era globalisasi menuju
masyarakat Ekonomi Asean” arti dari tema itu ialah agar guru-guru IPS dalam
menyikapi adanya era globlisasi. Apalagi globalisasi masyarakat Asean itu
mereka harus tanggap, cepat, mau berubah mainset atau pola fikirnya. Disitu
saya gambarkan istilah globalisasi saat ini, hal ini menjadi
sangat populer karena berkaitan dengan gerak pembangunan Indonesia,
terutama berkaitan dengna sistem ekonomi terbuka dan perdagangan bebas. Itu
yang disampaikan kemarin oleh pemateri. Era globlisasi di tandai dengan semakin
tajam serta padatnya informasi, kuatnya komunikasi, dan keterbukaan. Artinya
guru-guru IPS sekarang ini, dia sudah harus semakin kompetatif, dia sudah harus
bersaing. Apa yang harus ia persaing??? yaitu bagaimana merubah pemikirannya
mereka dari paradigmanya yang tadinya pembelajaran yang contohnya hanya berorientasi
kepada guru, nah sekarang sudah berubah, artinya selain berorientasi kepada siswa ia sudah bisa dapat menggunakan
media pembelajaran yang lebih baik sehingga siswa lebih dinamis dalam menghadapi pembelajaran. Oleh karena itu seperti yang
saya jelaskan kemarin disitu era globalisasi ditandai dengan persaingan semakin tajam, padatnya informasi, kuatnya
komunikasi, dan keterbukaan tanpa memiliki kemampuan ini, maka Indonesia akan
tertinggal jauh dan terseret arus globalisasi yang semakin dahsyat. Nah itukan ciri dari globalisasi…!!!
Jadi ketika kita tidak mampu maka kita akan terseret, tertinggal jauh apalagi
kita guru-guru IPS kalau tidak bisa menghadapi
hal-hal yang sifatnya baru maka kita akan mengalami yang saya sebut tadi
yaitu tertinggal jauh. Nah saya ambil beberapa pendapat teori tentang mirien
steiner 1996 mengatakan bahwa globalisasi itu adalah sebuah proses dengan
kejadian, keputusan, dan kegiatan salah satu bagian dunia menjadi suatu
konsekuensi yang signifikan dari individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Nah
arus globalisasi Indonesia pada mulanya sangat terasa pada aspek ekonomi, hal
ini di tandai dengan adanya aspek dan afta yang semuanya menjurus pada
perdagangan bebas, demikian pula halnya dalam aspek budaya yang di dukung oleh
teknologi elektronik, maka dunia semakin sempit setiap hari kita dapat
menyaksikan kejadian di seluruh dunia dalam waktu berbeda. Jadi anda bisa
bayangkan ketika paradigma guru IPS ini tidak bisa melihat perubahan-perubahan
secara globalisasi di asean maka kita akan tertinggal jauh. Maka yang harus
lebih kita utamakan sekarang ini yaitu
menyiapkan soft skill, hard skill, dan harus kita siap dengan baik. Sekarang
kita isi teknologi, pengetahuan, guru-guru. Oleh karena itu kita undang
guru-guru IPS khususnya di kota palu hadir pada saat itu”, Ungkap Bapak Drs.
Charles Kapile, M. Hum
“Saya mau sampaikan pada
anda bahwa globalisasi itu mempunyai dampak positif dan negatif Pilar 1998 disitu
dijelaskan bahwa dampak positifnya akan menyebabkan munculnya masyarakat meja
kompetisi. Artinya guru-guru IPS kedepan itu dihadapkan kepada meja kompetisi
dimana setiap orang akan berlomba berbuat yang terbaik untuk mencapai yang
terbaik, untuk berkompetisi bukan kuantitas yang tinggi. Tapi dalam era globalisasi adalah era mengejar
keunggulan dan kualitas sehingga menjadi masyarakat yang dinamis, arif, dan
kreatif. Nah bagaimana dampak negatifnya daripada globalisasi itu salah satunya
yaitu rendahnya tingkat pendidikan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal.
Sehingga kalau kita mau melihat apa yang di paparkan oleh Prof. Dr. Warsono,
ini sebenarnya bagi guru-guru IPS khusunya sekarang di Sulawesi tengah sudah
harus mulai siap, jadi jangan nanti
sudah datang, katakanlah nanti datang misal contohnya mereka-mereka dari asia
tenggara , guru-guru dari luar masuk, kita sendiri akan terkikis karena kita
tidak mampu berkompetisi. Oleh karena itu, kita harus mulai siap menghadapi era
globalisasi tersebut”, jelas bapak Charles.
“Animo peserta itu sangat di
iringi dengan bentuk-bentuk pertanyaan yang terutama dari mahasiswa baru, karena
kritis bertanya, kemudian datang pertanyaan dari mahasiswa pascasarjana,
dosen-dosen. Jadi beliau saya rasa memang punya kemampuan dalam memberikan
materi , katakan hebat” , Charles.
kesimpulannya itu sebenarnya
kalau kita melihat bahwa memang ada beberapa hal yang di sampaikan oleh Prof.
Dr. Warsono, disitu dikatakan untuk
masuk pada abad 21 maka disini ada beberapa hal yang menarik yang saya lihat
yaitu pembangunan kesejahteraan berbasis peradaban sebagai modal pembangunan di
butuhkan adanya SDM yang beradab sebagai modal pembangunan. Ini artinya untuk
masuk pada abad ke 21, disini dikatakan bahwa untuk guru-guru IPS dia harus
siap, artinya bukan berarti kita tidak mau menerima moderenisasi, kita boleh
menerima moderenisasi tetapi harus sesuai dengan kaidah-kaidah serta
nilai-nilai dan norma yang berlaku di Negara kita. Masa’ orang tidak bisa
modern dan tidak bisa maju ??? . kita kan butuh kemajuan, namun kita tidak bisa
langsung menerima mentah-mentah. kita harus filter, begitu pula dengan
guru-guru sekarang ini, dia harus tanggap dan harus tahu bahwa dalam menghadapi
globalisasi, dia harus memiliki pengetahuan yang luas, kalau guru hanya membaca
buku dan dia tidak bisa mengakses sebagaimana perubahan-perubahan itu, maka akan
sulit guru-guru tersebut, bahkan mungkin siswa lebih cepat daripada gurunya,
Ungkap Drs. Charles Kapile, M. Hum.
Dengan adanya seminar
nasional dengan tema Paradigma IPS dalam menyikapi perubahan era globalisasi
menuju masyarakat Ekonomi Asean. Panitia pelaksana mengharapkan kepada peserta
dan guru-guru IPS agar meningkatkan sumber daya manusia dalam menghadapi era
globalisasi menuju Masyarakat Ekonomi Asean. (rs2, ag, dv)
Seminar nasional oleh pendidikan IPS FKIP UNTAD
Reviewed by Silo Langi
on
8/26/2016 06:22:00 PM
Rating:
No comments: