Raymond Westerling |
SilolangiNews, FKIP Untad-Setelah peristiwa Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bukan berarti kondisi bangsa Indonesia dalam keadaan damai dan tanpa gangguan. Justru mulai muncul perlawanan-perlawanan terhadap pihak lain yang mencoba mengambil alih kekuasaan dan kemerdekaan bangsa indonesia pada saat itu.
Untuk mempertahankan kemerdekaan yang sudah didapat rakyat indonesia harus menghadapi pertempuran dengan pihak asing, berbagai peristiwa pertempuran antara rakyat indonesia melawan pasukan Belanda dan Sekutu pun terjadi di berbagai daerah, antara lain Serangan Umum 1 Maret 1949, Agresi Militer Belanda I dan II, Pertempuran lima hari di Palembang, Pertempuran Margarana, Bandung lautan api, Peristiwa Merah Putih di Minahasa (Manado), Pertempuran di Jakarta, Pertempuran di Ambarawa, Pertempuran Medan Area, Pertempuran di Surabaya, Pertempuran lima hari di Semarang, Insiden bendera di Surabaya dan Pertempuran Rakyat Makassar.
Pada bulan Desember 1946, Belanda mengirimkan pasukan ke Makassar di bawah pimpinan Kapten Raymond Westerling. Pasukan Westerling bertindak kejam. Pasukan Belanda Depot Speciale Troepen pimpinan Westerling banyak melakukan pembunuhan dan pembantaian terhadap rakyat Makassar, Peristiwa ini terjadi pada Desember 1946-Februari 1947 selama operasi militer Counter Insurgency (penumpasan pemberontakan).
Akibat banyaknya pembantaian yang dilakukan Westerling, terjadi perlawanan rakyat Makassar kepada Belanda. Perlawanan di pimpin oleh Wolter Monginsidi. Akan tetapi, Wolter Monginsidi berhasil ditangkap Belanda dan kemudian dijatuhi hukuman mati.
Kejam.........!!!
(RS.SL)
Pertempuran Rakyat Makassar Pasca kemerdekaan RI
Reviewed by Silo Langi
on
8/11/2017 06:47:00 PM
Rating:
tidak punya uang, tapi punya banyak pulsa? ayo ikuti judi online terpercaya.
ReplyDelete?
Delete