Penerbit : Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Halaman : 109, 14 x 21 cm
Cetakan : 1, November 2008
ISBN : 9786028300469
Isu-isu dalam dunia pendidikan semakin genting, kebijakan pendidikan Indonesia tidak memiliki visi yang jelas. Kemorosotan pendidikan di Indonesia membuat gerak langkahnya tanpa arah.
Pergantian beberapa kurikulum yang dipandang untuk memperbaiki keadaan pendidikan indoneisia semakin mengalami kebingungan dan proses belajar mengajar sedikit terhambat.
Pendidikan sekolah sering sekali menampakkan wajahnya yang ambigu, kontradiktif dan paradok. Diantaranya adalah kebijakan pendidikan di Indonesia yang menerapkan sistem bebas biaya sekolah bagi anak-anak miskin.
Namun hal ini tidak menjamin perhatian seorang guru optimal bagi seluruh anak didiknya. Kemugkinan besar perhatian guru lebih condong pada anak-anak yang mampu dan membayar biaya sekolah.
Tidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan sangat terlihat sekali bagi peserta didik yang mampu dan tidak mampu membayar biaya sekolah. Sekolah yang menerapkan bebas biaya bagi anak miskin hanya terjadi pada sekolah negeri, yang mana untuk masuk kesekolah negeri harus melewati tes.
Banyak ilmuan dibidang pendidikan yang mengkritisi kebijakan pendidikan Indonesia. Doni Koesoema mengkritisi kebijakan pendidikan yang mengarah ke ekonomi pasar. Anita Lie mengkritisi kebijakan pendidikan Indonesia yang belum berorientasi kepada dinamika globalisasi.
Victor Menayang mengkritisi pendidikan indosia yang belum memaksimalkan media massa sebagai institusi budaya terkini dari masyarakat modern. Paulus Wirutomo mengkritisi investasi pendidikan di Indonesia yang tidak mampu membebaskan manusia dari permasalahannya untuk menjadi manusia.
Sedangkan buchori pun mengkritisi ketakutan yang berlebihan dari pemerintah terhadap komersialisasi pendidikan sehingga menjadikan isu pendidikan dalam tarik menarik antara “subsidi” dan “otonomi”.
Dari berbagai kritikan para ilmuan timbul pertanyaan, bagaimana kita membangun pendidikan Indonesia maju menuju masa depan yang lebih baik? Kita memerlukan solusi yang solutif untuk mengatur gerak nafas pendidikan di Indonesia.
Hadirnya buku “Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi, dan Strategi” yang ditulis oleh Dr. Riant Nugroho ini mampu memberikan strategi-strategi pendidikan yang visioner, dan mampu membantu memecahkan permasalahan-permasalahan pendidikan yang kian hari kian beragam dan membingungkan.
Yang ditulis dalam buku ini penulis terlebih dahulu memilih isu-isu paling strategis di bidang pendidikan, kemudian barulah memilih strategi apa yang paling tepat untuk menangani isu tersebut.
Penulis mengelompokkan tiga isu paling strategis, yaitu: Pertama, pemerataan pendidikan, dengan focus kepada peningkatan angka keetersediaan fasilitas sekolah dasar. Kedua, mutu pendidikan, dengan focus kepada standarisasi pendidikan nasional.
Ketiga, menejemen pendidikan, dengan fokus kepada penataan tata kelola pendidikan nasionalyang mengarah kepada pengembangan SDM Indonesia yang berkelas dunia.
Buku ini juga menjawab isu strategis pendidikan yang terkini yaitu tentang multikulturalisme. Kekayaan budaya yang dapat dijadikan modal membangun kecakapan global. Kemudian penginformasian bahwa pentingnya membuat agenda untuk pendidikan sangat membantu membangun visi pendidikan yang diinginkan.
Dalam suatu bangsa atau Negara akan menang terhadap bangsa atau Negara lain jika ia memiliki keunggulan kompetitif.
Pada realita yang sekarang kita amati suatu Negara akan berkembang cepat dikarenakan majunya suatu system pendidikan dalam Negara tersebut. Semakin baik pendidikan suatu bangsa maka akan menciptakan generasi yang semakin baik, penuh dengan keilmuan-keilmuan dan pengetahuan.
Di Indonesia yang sekarang ini masih membenahi berbagai persoalan pendidikan harus mempunyai strategi khusus untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Karena logo pendidikan yang sampai sekarang masih dipakai oleh pendidikan di indonesis adalah “mencerdaskan anak bangsa” harus disesuaikan dengan keadaan sekarang.
Sebelum anak bangsa yang dicerdaskan, diperlukan pengajar yang cerdas pula dan diperlukan juga suatu lembaga yang mengatur system yang tepat untuk menjalankannya.
Suatu gagasan menarik dari penulis bahwa kekuatan sebuah Negara ditentukan oleh pekerja-pekerja berpengetahuan. Indonesia adalah Negara yang kaya akan alamnya, namun Indonesia baru dalam taraf memiliki belum menguasainya.
Masyarakat Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang baik sehingga dapat menguasai kekayaan yang dimiliki, sehingga bisa mengelolanya dengan lebih baik dan menggunakannya untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Buku ini berusaha menghadirkan gambaran strategis bagaimana menjadikan Indonesian terhindar dari ancaman permasalahan-permasalahan yang selama ini menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Banyak manfaat yang dapat diambil dari buku ini.
Agenda yang dijelaskan dalam buku ini dapat menggugah pembaca. Penulis menemukan pembaca pada fakta yang terjadi selama ini. Yaitu Negara Indonesia yang begitu “kaya” akan alamnya mendadak miskin gara-gara krisis dan hari ini menjadi salah satu dari Negara miskin.
Apa yang salah pada Negara kita?. Jawabanya ada didalam konstanta Drucker. Bahwa hari ini kita berada di zaman baru, zaman dimana keunggulan sebuah Negara tidak lagi ditentukan oleh kekayaannya, oleh jumlah penduduknya, atau oleh letak geografisnya.
Keunggulan Negara bangsa ditentukan oleh sejauh mana Negara bangsa tersebut menguasai sumber daya ekonomi terkini yakni pengetahuan. Masyarakat baru umat manusia hari ini yang disebut oleh Peter F Drucker (1993) sebagai “masyarakat pos-capitalist”adalah masyaraktat yang berbasiskan pengetahuan.
Buku ini baik sekali dibaca oleh praktisi kebijakan pendidikan, pengajar dan pembelajar untuk memberikan sebuah pencerahan dunia pendidikan. Dalam konteks inilah penjelajah dalam isi buku ini menemukan momentumnya.
(Ridho.SL)
Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi, dan Strategis
Reviewed by Silo Langi
on
5/08/2017 05:00:00 AM
Rating:
No comments: