Pembukaan Lomba Mading Kreatif Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UNTAD 2018

Baca Juga

(Sumber: Dok. Pribadi, Rahma_SL)

SILOLANGINews, Palu - Melihat fenomena ramainya mahasiswa melakukan foto studio bersama,  Himpunan Mahasiswa Sejarah (HIMSA) hadir mewadahi dan menampung inspirasi teman-teman  khususnya mahasiswa pendidikan sejarah, yakni dengan melakukan kegiatan Lomba Mading Kreatif HIMSA 2018 dengan mengangkat tema "Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua". 

Kegiatan pembukaan yang dihadiri oleh beberapa perwakilan lembaga-lembaga yang berada di tataran FKIP, serta Ibu Dra, Hj Junarti M.Hum Selaku ketua Lab IPS yang sekaligus mewakili Ketua Prodi Pendidikan Sejarah membuka langsung kegiatan tersebut kemarin, Rabu 25 April 2018 Diruang belajar FKIP 21.

Laras Rezkiyani selaku ketua HIMSA, dalam sambutannya mengatakan bahwa, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah tidak lain agar kekeluargaan antar mahasiswa  di program studi sejarah bisa terjalin .

“Kami ingin kekeluargaan di Sejarah dapat terjalin dengan tema “Berbeda-beda tetapi tetap satu” dan melihat sekarang lagi tren foto-foto  bersama jadi kenapa tidak kami mewadahi hobi teman-teman” ucap ketua HIMSA  periode 2018 tersebut.

Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari tersebut sangat diapresiasi oleh Dr. Mahfud M Gamar M.Pd  selaku pembina HIMSA, dalam sambutannya beliau mengungkapkan bahwa HIMSA mampu membaca situasi saat ini dengan membuat kegiatan yang sangat produktif.

“Kegiatan ini sangatlah produktif dan bisa mengalirkan ide-ide yang kreatif dari mahasiswa, dan HIMSA mampu membaca Zaman kekinian atau Zaman now saat ini. Selain itu tema yang diangkatpun  sangat dirindukan oleh negara kita sekarang ini yakni Bhineka Tunggal Ika ”Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu”. Ujarnya

Selain itu tambahnya, ia sangat bangga karena diawal periode, HIMSA dapat membuat kegiatan tanpa adanya dukungan dana dari birokrasi.

“Saya selaku pembina merasa bangga karena diawal periodenya, HIMSA dapat membuat kegiatan tanpa adanya dukungan dana dari birokrasi, jadi patut diapresiasi”. Tambahnya

(Riskia_SL)