![]() |
| Foto by: Lembaga FKIP UNTAD/"Penetapan Nahkoda BEM 2025-2026" |
SiloLangiNews-Palu. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakkultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (UNTAD). Menetapkan Nahkoda Baru Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UNTAD periode 2025-2026. Penetapan tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna 1 Ruang Rapat Senat FKIP UNTAD (19/12/2025).
Kegiatan diawali dengan rangkaian acara pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Berita Acara dan Surat Keputusan (SK) Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) oleh Arif Rahman selaku Ketua DPM Periode 2024–2025. Dalam SK tersebut termuat keputusan penetapan Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang terpilih secara aklamasi. Melalui keputusan tersebut, Afriadin dan Muh. Nabil Lenggo secara resmi ditetapkan sebagai Ketua dan Wakil Ketua BEM FKIP UNTAD Periode 2025-2026.
Setelah ditetapkan sebagai nahkoda baru BEM FKIP, Afriadin dan Muh. Nabil Lenggo memaparkan visi dan misi kepengurusan kepada mahasiswa FKIP dan tamu undangan yang hadir. Afriadin menjelaskan bahwa dirinya bersama wakil ketua memiliki niat menjadikan BEM FKIP sebagai wadah bagi seluruh mahasiswa FKIP, bukan hanya untuk segelintir orang yang memiliki kepentingan di dalamnya, serta membangun keterbukaan bagi seluruh mahasiswa FKIP.
“Adapun Visi yang kami bawa dalam satu tahun kedepan, ya ini mewujudkan BEM FKIP sebagai rumah yang aktif, solid, dan berani memperjuangkan kepentingan mahasiswa melalui kerja nyata dan kebersamaan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Afriadin menyampaikan empat misi yang akan diperjuangkan selama satu tahun masa kepengurusan. Berikut misi tersebut:
1. Membangun BEM FKIP yang dekat dengan mahasiswa mudah diakses dan terbuka terhadap aspirasi dan kritik.
2. Menghadirkan program kerja yang sederhana,
relevan, dan benar-benar di rasakan oleh mahasiswa FKIP.
3. Berani menyuarakan kepentingan mahasiswa FKIP
secara santun, tegas, dan bertanggung jawab terhadap isu akademik maupun
sosial.
4. Membangun kerja sama yang baik dengan
Himpunan, UKM, serta pihak-pihak terkait demi menciptakan iklim kampus yang
positif dan produktif.
Usai pemaparan visi dan misi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab bersama tamu undangan. Kesempatan pertama diberikan kepada Windi, S.Pd., M.Pd., selaku perwakilan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek Bimalum) FKIP Untad, Dr. Humaedi, S.Pd., M.Pd. Ia mengajukan pertanyaan terkait sinergi yang dapat dibangun BEM FKIP dengan masyarakat di dalam maupun di luar lingkungan kampus.
“Ada masyarakat luar, yaitu yang sudah lama di wilayah kampus itu sebelum kampus itu ada, dan masyarakat dalam kampus, yaitu kita civitas akademik. Dalam pelaksaaan kerja yang akan dilalui apa yang bisa diperlihatkan kepada masyarakat di kampus terhusus mahasiswanya?” tanyanya.
Menanggapi hal tersebut, Afriadin menyampaikan bahwa dirinya memang berniat membangun dialog dengan masyarakat di luar kampus. Hal itu didorong oleh keluhan yang pernah ia dengar dari seorang ibu kantin yang berjualan di samping Program Studi Pendidikan Sejarah. Ibu kantin tersebut mengaku merasa terusir saat pelaksanaan Akreditasi Internasional FKIP pada Oktober lalu.
“Ini menjadi keresahan kami juga kemarin, saya sempat bicara sama wakil untuk kita adakan dialog publik, kita mengundang beberapa tokoh masyarakat, untuk menjadi representatif dari teman-teman atau tokoh-tokoh yang ada di masyarakat, keluar dari mahasiswa atau di luar lingkungan kampus,” jelasnya.
Pertanyaan berikutnya datang dari Ketua Umum eLSAM FKIP UNTAD Periode 2025–2026, Nurul Hikmah Safitri. Ia mempertanyakan bagaimana strategi BEM dalam membangun relasi dengan mahasiswa yang berada di luar kelembagaan, sebagaimana disampaikan pada poin pertama visi dan misi.
“Bagaimana Ketua dan Wakil Ketua BEM membangun relasi dengan mahasiswa di luar dari kelembagaan, karna kadang itu susah kalau di Himpunannya saja mereka tidak aktif, jadi saya penasaran bagaimana BEM nanti membangun relasi itu nantinya?” tanyanya, sembari menjelaskan kondisi beberapa kelembagaan di FKIP yang sebagian maish ada yang belum aktif.
Menjawab pertanyaan tersebut, Afriadin menilai bahwa salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah melalui pendekatan personal dan emosional. Ia berencana membangun kedekatan dengan ketua-ketua himpunan dan lembaga di lingkup FKIP sebagai langkah awal untuk menjangkau mahasiswa yang belum berorganisasi.
“Memang agak lumayan sulit, cuman tidak mustahil disini kami menyiapkan, saya punya cara untuk jalan dulu terlebih dahulu, untuk ke ketua-ketua lembaganya saya bangun kedekatan personal dan kedekatan emosional, dengan ketua lembaga nya dari himpunan situ untuk bagaimana saya bisa mengakses atau dapat kedekatan yang lebih dengan mahasiswa yang tidak berlembaga ini,” jelas Afriadin.
Setelah sesi tanya jawab berakhir, kegiatan dilanjutkan dengan prosesi serah terima bendera BEM FKIP UNTAD. Bendera diserahkan oleh Hairul selaku Wakil Ketua BEM FKIP Periode 2024–2025 bersama Kaytatsa Sera Angellie selaku Bendahara Umum BEM FKIP Periode 2024–2025. Dengan senyum yang mengiringi prosesi tersebut, simbol kepemimpinan BEM FKIP resmi berpindah dari nahkoda lama kepada nahkoda baru.
Penulis: Walo/SL
Editor: Sulfia/SL
Reviewed by Silo Langi
on
12/22/2025 05:40:00 AM
Rating:



No comments: