BEM dan Pengurus Lembaga FKIP UNTAD Desak Dekan Perlihatkan SK Penerima Pemotongan UKT

 

Foto by: Frisya,SL/"BEM dan Pengurus Lembaga FKIP Mendesak untuk Diperlihatkan SK Penerima Pemotongan UKT"


SiloLangiNews-Palu. Jes sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP 2025 bersama rekannya dan beberapa pengurus lembaga lainnya bergegas menuju ruang Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (UNTAD). Sosok yang sulit ditemui karena padatnya agenda itu akhirnya berhasil mereka temui hari ini, setelah tiga hari berturut-turut bolak-balik birokrasi. Tujuannya jelas: memastikan transparansi pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang selama ini tak kunjung mendapatkan jawaban pasti (08/08/25).



Namun pertemuan itu tak berjalan mulus. Janji Wakil Dekan I untuk menyerahkan SK pemotongan beserta daftar nama penerima belum juga ditepati. Ia sempat mengatakan bahwa berkas tersebut ada pada Ibu Amma, staf keuangan. Tetapi ketika Ibu Amma dipanggil ke ruangan itu, ia justru mengaku tidak memegang berkas yang dimaksud. Jawaban itu membuat Jes semakin kehilangan kesabaran. Dengan nada tinggi, ia meminta agar keluhan mereka dijawab tanpa berbelit-belit.



Afan, Ketua HIMA-PJKR, yang duduk di samping Jes, hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap pimpinan fakultas yang menurutnya seolah mempermainkan mereka. Semua bermula dari pemotongan UKT yang tidak merata, termasuk pada kuota lembaga. Sejumlah mahasiswa yang sudah menyerahkan berkas merasa diperlakukan tidak adil karena tidak mendapat pemotongan sesuai harapan. Mereka menuntut transparansi, setidaknya dengan melihat langsung daftar penerima UKT.



Tak puas dengan penjelasan yang diberikan, Jes dan rombongan beralih menuju ruang Dekan FKIP. Namun mereka tak langsung diperbolehkan masuk. Dari luar, terlihat Dekan, Wakil Dekan I, dan Wakil Dekan III tengah berbincang. Jes mulai khawatir percakapan itu hanyalah cara menyusun jawaban untuk pertanyaan yang akan mereka berikan. Beberapa menit kemudian, Dekan FKIP keluar menemui mereka. Afan, yang sudah tidak sabar, langsung melontarkan pertanyaan.



Saya bersama ketua-ketua lembaga FKIP ingin meminta SK yang dari HTL kemarin, katanya sudah turun di FKIP. Dan FKIP yang pertama menerimanya. Kejadian itu disampaikan dua minggu lalu oleh pihak HTL. Tidak mungkin sampai sekarang SK itu belum ada, sedangkan batas pembayaran UKT tanggal lima belas,” ucapnya.



Sambil menggaruk kepala, Dekan menjawab dengan nada tenang, “Ya kan bisa langsung dilihat di akun. Kalau mau bayar, langsung di akun yang terpotong. Diterima atau tidaknya, itu by system.”



Ia menambahkan, jika mahasiswa sudah mengecek akun dan tidak ada pemotongan, berarti tidak menerima bantuan itu kemungkinan karena administrasi yang tidak lengkap.Tak lama kemudian, Ibu Amma kembali muncul, kali ini membawa selembar kertas berisi daftar 49 mahasiswa yang mengajukan pemotongan lewat kuota lembaga. Sebagian mendapat pemotongan, sementara sisanya gagal karena berkas yang cacat termasuk yang masih menggunakan dokumen tahun sebelumnya. Jes tidak puas, Ia ingin melihat daftar lengkap 300 penerima pemotongan UKT.

Foto by: Frisya,SL/"Daftar Nama Mahasiswa Lembaga yang Mengajukan Penyesuaian UKT" 



Yang ingin kami lihat, Pak, dari tiga ratus orang itu, dan yang belum ada hari ini, apakah hari Senin bisa dipastikan sudah ada?” tanya Jes. 



Dekan mengangguk, memberi janji. Namun harapan bahwa SK akan berada di tangan pada Senin nanti tak membuat semua pihak lega. Wajah Jes tetap tegang, rasa kesal terlihat jelas sebab proses audiensi yang berlarut-larut itu tak membuahkan hasil konkret hari itu juga. Bahkan, Jes menolak alasan pihak fakultas dan mengaku memiliki bukti bahwa ada mahasiswa yang tetap mendapatkan pemotongan meski menggunakan berkas dengan tahun yang belum diperbarui.



Suasana makin memanas hingga perdebatan kembali pecah antara Jes, Afan, dan Dekan FKIP. Dalam ketegangan itu, Adin sebagai Sekretaris BEM masuk ke ruangan dengan tangan terkepal. Dari luar, ia sudah mendengar percakapan yang panas, dan kini memilih ikut bersuara.



Misalnya SK-nya hari ini masih belum keluar, mahasiswa masih berharap dia lolos, karena belum ada SK sampai hari ini,” katanya dengan nada menggebu.



Dekan hanya tersenyum menanggapi, meski nada suaranya terdengar bergetar. “Tak perlu khawatirkan soal itu, semuanya by system,” Pungkasnya



Penulis: Sulfia/SL

BEM dan Pengurus Lembaga FKIP UNTAD Desak Dekan Perlihatkan SK Penerima Pemotongan UKT BEM dan Pengurus Lembaga FKIP UNTAD Desak Dekan Perlihatkan SK Penerima Pemotongan UKT Reviewed by Silo Langi on 8/09/2025 12:51:00 PM Rating: 5

No comments: