Foto by: Andi Ikbal, SL/"pawai memperingati Hari AIDS Sedunia" |
SilolangiNews-Palu, Lembaga Studi Advokasi (eLSAM) Universitas Tadulako (UNTAD) memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2022. Hal ini yang mendorong eLSAM se-Universitas Tadulako melakukan orasi dan pawai keliling lingkungan kampus Universitas Tadulako. Kegiatan pawai dimulai di lapangan UNTAD dan berkeliling di fakultas-fakultas yang ada, Kamis 1/12/2022.
Kegiatan bertema “Akhiri AIDS, Cegah HIV, Jauhi Penyakitnya bukan Orangnya” ini diikuti oleh seluruh Lembaga eLSAM se-Universitas Tadulako. Kegiatan tidak hanya orasi dan pawai, tetapi ada juga pembagian pamflet berisi informasi mengenai HIV/AIDS dan aksi bagi-bagi bunga.
Azizah, ketua umum eLSAM UNTAD menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan simpati kepada para masyarakat yang terdampak dari penyakit AIDS ini. Selain itu, gerakan pawai ini juga untuk mengadvokasi mengenai pencegahan penyebaran virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS.
“Pertama kali ditemukan AIDS itukan dampaknya besar, sampai banyak orang yang terdampak. Nah, makanya kita itu memperingati (hari AIDS sedunia) untuk menjadikan pelajaran bahwa bahaya dari HIV/AIDS itu sangat besar, …kalau HIV/AIDS ini membunuh secara perlahan. Nanti satu, dua, (atau) tiga tahun baru ditahu gejalanya. Makanya kita peringati ini sebagai bentuk penghormatan kita sama orang-orang yang pernah terdampak atau berjuang (pengidap AIDS)” ujarnya.
Selain mengangkat isu HIV/AIDS, dalam pawai kali ini juga eLSAM mengangkat isu mengenai kekerasa seksual yang baru-baru ini terjadi di lingkungan kampus FKIP UNTAD. Pada saat peserta pawai melewati jalan samping Gedung pengajaran FKIP, para orator melalui pengeras suara dengan lantang menyerukan pengusutan tuntas kasus tersebut. Teriakan-terikan seperti “usir pelaku kekerasan seksual” dan atau “usut tuntas kekerasan seksual di lingkungan kampus” lantang terdengar.
“Selain kita memperingati hari AIDS, bahaya atau dampak penyakit AIDS, kita juga memperingati bahwa eLSAM mengecam keras seks bebas, termasuk kekerasan seksual yang ada di FKIP. Momen 1 Desember ini untuk menolak keras orang-orang yang menjadi pelaku kekerasan seksual ini” tambah Azizah.
Risky, yang merupakan ketua umum eLSAM FKIP UNTAD, menjelaskan bahwa kegiatan ini sengaja dilakukan dalam kampus, sebab untuk mengangkat isu kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan FKIP UNTAD.
“Sebenarnya kalau tahun-tahun kemarin kegiatan dilakukan di luar kampus, seperti di Hutan Kota, hanya karena isu-isu kekerasan seksual dalam kampus makanya kami sepakat adakan di dalam kampus” kata Rizky.
Penulis: Andi Ikbal, SL
No comments: