Sebilah Kisah Harian

Trans Sulawesi Bambaloka. Dok Rusli.SL

SILOLANGINews-MATRA. Setiap manusia punya kisah dan perjalanan hidup yang berbeda. Namun terkadang ada yang sama persis perjalanan hidupnya, "Tapi jarang". Kali ini saya akan menceritakan soal perjalan hidup yang saya alami.

Sosok orang yang saya kisahkan perjalanan hidupnya adalah diriku sendiri, "Rusli".

Berawal dari selesainya aku menyelesaikan kuliah di Universitas Taduloka pada tanggal 24 Mei 2018 dan wisuda 24 Juni 2018. Hari kedua setelah wisuda saya lansung aktif mengajar di sekolah hingga satu tahun ke depan tepatnya bulan Juni 2019.

Meninggalkan sekolah untuk bekerja di pembangunan pabrik pertambangan nikel kendar. Saya bekerja selama 10 bulan lalu kembali ke kampung asal untuk mencari kerjaan baru dan Alhamdulillah dapat kerjaan di JNT DP Bambaloka sebagai Sprinter.

Dari pengalaman tersebut saya menyimpulkan bahwa hidupku akhir-akhir ini lebih banyak di jalan. Propesi sebahai sprinter yang tiap harinya mengantar paket pagi hingga petang menunjukkan bahwa keberadaan diri ini berada di jalan sepanjang hari dan terus menerus hingga berbulan bulan dan bahkan bertahun tahun hingga hayat menjemput.

Kedepannya saya belum tau dimana lagi aku hidup. Pada intinya menelusuri jalan itu indah rasanya. Banyak suasana yang tidak terlintas di pikiran tiba-tiba muncul di depan mata.

Jalanan adalah tempat hidup saya tapi saya bukan gembel dan bukan anak jalanan. Tapi jalan adalah tempat saya mencari nafkah.

Sekira banyak orang yang hudupnya di jalanan seperti saya tapi dengan cerita yang berbeda.

Maka daritulah alasan hingga pemerintah harus serius membangun jalan sebab hidup manusia hampir 90% bergantung pada jalan. RUSLI.SL