Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa Kota Palu, Berakhir Ricuh

Baca Juga

(Foto ; keadaan saat aksi massa dipukul mundur memakai water canon oleh aparat kepolisian) Sumber: Tim Liputan SiloLangiNews.com

SILOLANGINews, Palu- Aksi unjuk rasa dari berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa kota Palu rabu, (25/9/19 )berujung  kericuhan.

Masa aksi yang yang terdiri dari ribuan mahasiswa ini, menuntut agar sistem perbaikan di Indonesia harus disepakati dan disuarakan  oleh DPRD Sulawesi Tengah. Adapun tuntutan diantaranya penanganan bencana kebakaran hutan Indonesia,  penolakan revisi RUU KUHP dan RUU KPK serta penolakan kenaikan uang BPJS.

Yus Mangun selaku perwakilan dari DPRD menyatakan sikap bahwa mereka menerima tuntutan mahasiswa tersebut.

“Saya sudah dengarkan tadi tuntutan mahasiswa yang pertama adalah menolak keputusan uu no 30 tentang lembaga anti korupsi (KPK), yang kedua menolak Revisi Undang-Undang tentang BPJS dan yang ketiga tentunya menyangkut  masalah pembakaran hutan. Untuk tiga hal ini kami menerima”. Ungkapnya

Mahasiswa tidak hanya ingin sekedar pernyataan bahwa DPRD menerima tuntutan mereka, tetapi para demonstran juga mengharapkan pertemuan secara langsung kepada semua anggota dewan yang baru saja dilantik.

 “Kita meminta adanya jaminan dan kita meminta untuk bertemu langsung dengan seluruh anggota dewan yang baru saja di lantik” tutur salah seorang kordinator masa aksi.

Karena tidak juga diberi kesempatan untuk bertemu dan memasuki gedung DPRD, masa aksi meminta semua anggota DPRD yang baru saja dilantik keluar dan mendengarkan aspirasi mereka. Setelah lama menunggu, aspirasi masa aksi tidak juga dihiraukan oleh pihak keamanan. hal ini akhirnya massa geram dan memaksa masuk merusak pagar besi pihak kepolisian. Kerusuhanpun terjadi dan tak terelakan saat aparat melemparkan gas air mata ke massa aksi.

Sempat terjadi aksi lempar antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang mengakibatkan beberapa mahasiswa mengalami luka-luka dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selain itu, aparat kepolisian juga menertibkan dan mengamankan aksi massa yang dinilai provokatif.

(Rahma.SL)